Jumat, 16 April 2010

aku mencoba memperkenalkan CANDI SAMBISARI dari yang ada di kabupaten sleman, tepatnya kecamatan kalasan
sumber:translate dari :http://www.jogjatourism.com/video/video/dqrEMOITOZo/Sambisari-An-Underground-Temple.html


Candi Sambisari "Puzzle"
Penemuan ini bermula oleh : pak Karyowinangun
beliau tidak memiliki firasat tentang apa yang akan terjadi pada sebuah pagi di tahun 1966. Ketika dia sedang mencangkul, ia merasa menabrak sebuah batu besar. Saat memeriksa, ia melihat ukiran pada batu. Karyowinangun dan masyarakat setempat bertanya-tanya tentang keberadaan batu itu. Mengetahui penemuan, departemen arkeologi datang ke situs dan menyebutkan untuk tanah milik pak karyono ini menjadi situs arkeologi. Batu berpahat yang ditemukan itu diduga merupakan bagian dari candi yang mungkin terkubur di daerah tersebut. Penggalian akhirnya dilakukan hingga menemukan ratusan bongkahan batu lain beserta arca-arca kuno.
Ternyata benar bahwa mereka adalah komponen batu candi. Setelah 21 tahun, kita bisa menikmati keindahan candi. Bangunan candi yang dinamai Sambisari itu berdiri megah di Dusun Sambisari, Kelurahan Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, 10 kilometer dari pusat kota Yogyakarta. Anda bisa menjangkau dengan berkendara melewati lintas jalan Yogya-Solo hingga menemukan papan penunjuk menuju candi ini. Kemudian, Anda berbelok ke kiri mengikuti jalan.

Tiba di areal candi,red- sempat kaget. Melihat tengah areal candi, ada hanya tumpukan batu kurang dari 2 meter tinggi. red- bertanya-tanya, apa benar Candi Sambisari hanya sekecil itu? Mendekat, barulah kami mendapat jawabannya. Ternyata, Candi Sambisari berada 6,5 meter lebih rendah dari wilayah sekitarnya.
Candi Sambisari diperkirakan dibangun antara 812-838 AD, mungkin di bawah pemerintahan Rakai Garung.

Kompleks candi terdiri dari 1 buah candi induk dan 3 buah candi pendamping. Terdapat 2 pagar yang mengelilingi kompleks candi, satu pagar telah dipugar sempurna, sementara yang lainnya hanya ditampakkan sedikit di sebelah timur candi. Masih berfungsi sebagai perbatasan, ada phalluses berdiri 8 didistribusikan di setiap titik arah.

Bangunan candi induk cukup unik karena tidak mempunyai alas seperti candi di Jawa lainnya. Pada saat yang sama, kaki candi sebagai dasar untuk membuat candi bahkan pada tanah. Bagian kaki candi dibiarkan polos, tanpa relief atau hiasan apapun. Berbagai elemen kebanyakan mereka adalah dari ornamen tumbuhan yang ditemukan di tubuh bagian luar dari puncak candi. Hiasan itu sekilas seperti motif-motif batik. Melangkah menaiki tangga pintu masuk candi, kita akan melihat hiasan naga di buka mulut makara (hewan ajaib dalam mitologi Hindu).

Figur makara di Sambisari dan merupakan evolusi dari bentuk makara di India yang bisa berupa perpaduan gajah dengan ikan atau buaya dan melengkung-ekor. Selasar selebar 1 meter akan dijumpai setelah melewati anak tangga terakhir pintu masuk candi induk. Berjalan sekitar itu, Anda akan melihat 3 lubang dengan satu patung di masing-masing. Di bagian utara, terdapat arca Dewi Durga (istri Siwa) dengan 8 masing-masing tangan yang memegang senjata. Sementara itu, di sisi timur terdapat Arca Ganesha (anak Dewi Durga). Di sisi selatan, terdapat arca Agastya dengan aksamala pada lehernya.

Memasuki bilik utama candi induk, kita dapat melihat cukup besar lingga dan yoni berukuran sekitar 1,5 meter. Keberadaannya menunjukkan bahwa candi ini dibangun sebagai tempat pemujaan Dewa Siwa. The lingga dan yoni di belakang candi ini juga digunakan untuk membuat air suci. Biasanya, air dituangkan pada lingga dan biarkan mengalir menuju parit kecil pada yoni, kemudian itu ditampung dalam sebuah wadah. Keluar dari candi induk untuk pergi ke arah barat, kita akan bisa melihat tiga buah candi pendamping (perwara) berdiri di arah yang berlawanan. Ada ramalan bahwa candi perwara ini sengaja dibangun, tanpa atap sebab ketika penggalian dilakukan, tidak ada batu atap ditemukan.

Bagian dalam candi pendamping dari pusat (perwara) memiliki piring persegi yang dihiasi ornamen naga dan padmasana di atasnya. Kemungkinan, padmasana dan piring yang digunakan sebagai tempat arca atau sesajen. Bila telah puas menikmati keindahan candi, anda bisa menuju ke ruang informasi. Beberapa foto sawah yang dimiliki oleh Mr Karyowinangun sebelum digali dan kondisi awal candi pada saat awal penemuan itu. Ada pula foto-foto tentang proses penggalian dan rekonstruksi candi yang berjalan puluhan tahun, termasuk foto benda-benda lain seperti patung perunggu ditemukan selama penggalian itu disimpan di Gedung Pelestarian Peninggalan Purbakala.

Keindahan Candi Sambisari yang bisa kita nikmati saat ini adalah hasil kerja keras para arkeolog selama 21 tahun. Candi yang awalnya tampak seperti puzzle raksasa telah direkonstruksi sepotong demi sepotong untuk kelanjutan satu heritance lebih dari kebudayaan besar di masa lalu.
 

ITHET DJAYA. Design By: SkinCorner