biarkan aku berprestasi dengan caraku sendiri ithetandita
Kesimpulan Ciri-Ciri dan Perbedaan Gotik dan Renaissance | ||
Perbedaan | Gotik | Renaissance |
Ciri-ciri Detail; | gothic style: interior dinding putih atau menggunakan wallpaper; barang-barang tembikar dan tektil berbelit-belit, colorfull dan realistic; ukiran pada furniture. bentuk-bentuk jendela lengkung lancip dimana garis lengkungnya berputar dua kal (gotik flamboyant) | simetri, proporsi, geometri, dan keteraturan dari tiap bagian seperti arsitektur Grika & Romawi.(ada pada gambar) |
Berkembang | pertengahan abad XII | sekitar tahun (1420 – 1620) |
Tokoh | | Leonardo da Vinci Michelangelo Francois Mansart Inigo Jones |
Asal mula kata | Got yaitu nama salah satu suku bangsa di Perancis Selatan. | berasal dari bahasa Perancis yang berarti lahir kembali (rebirth) (re - kembali, dan nascere-dilahirkan) |
Tempat perkembangannya macam | - Gotik Perancis - Gotik Inggris - Gotik Jerman - Gotik Itali | Itali Early Renaissance (sederhana) dan Late Renaissance ( timbul hiasan-hiasan alamiah) |
Paham yang dianut | Semangat keagamaan/ teosentris | Semangat humanism |
Spesialisasi bangunan | Gereja | Tidak hanya gereja |
Bentuk revolusi arsitektur yang tampak | Prinsip - Prinsip konstruksi baja. | Prinsip - Prinsip konstruksi baja. |
Ciri-ciri konstruksi bangunan | -konstruksi lengkung -dinding penahan yang tegak lurus pada sumbu panjang -bahan bangunan berupa batu bata -adanya flying buttres (penahan aying) | Simetris, menerapkan ukuran-ukuran sesuai dengan ketentuan pada gerak manusia. Vitruvian Man |
Ciri-ciri interior bangunan | membentuk ruang-ruang yang tinggi ornament ruang berupa lukisan-lukisan dan sculpture | .Keteraturan kolom dan pilar, |
Ciri-ciri eksterior bangunan | penonjolan vertikalisme (menara gereja) penggunaan kaca untuk terlihat megah bangunan yang megah dan didekorasi dengan mewah | serta penggunaan kubah dan lengkungan setengah lingkaran –bentuk bangunan yang sederhana dan jelas seperti pada bentuk bangunan jaman Romawi kuno. |
Style | yang kompleks dan profil yang tidak teratur | simetri, proporsi, geometri, dan keteraturan dari tiap bagian seperti arsitektur Grika & Romawi |
Contoh gereja beraliran arsitektur gotik | 1. Notre Dame Cathedral at Laon di Paris 2. Laon Cathedral di Paris 3. Saint Etienne di Bourges 4. Meaux Cathedral 5. Chartres Cathedral 6. Rheims Cathedral 7. Duomo, Italia, Milano 8. The Sainte Chapelle di Paris 9. Amiens Cathedral 10. Cathedral of Saint-Pierre 11. Auxerre Cathedral 12. Dijon Cathedral 13. Lincoln Cathedral di Inggris 14. Cologne Cathedral di Jerman 15. Salisbury Cathedral di Inggris St. Peter’s Basilica | 1. Chateau de Chambord di Perancis, 1519 (Domenico Cartona) 2. Ducal Palace di Italia, 1468 (Luciano) 3. Florence Cathedral, 1296 (Arnolfo) 4. Palazzo Chiericati di Italia tahun, 1550 (Andrea Palladio) 5. St. Peter of Rome di Vatican tahun, 1546 – 1564 (Giacomo della Porta) 6. Palazzo Rucellai di Florence Italia, 1446 – 1451 (Leon Battista Alberti) 7. Santa Andrea di Mantua, 1470 (Leon Battista Alberti) 8. Libreria Vecchia di Venice, 1536 – 1553 (Jacopo Sansovino) 9. Basilika Pailadiana di Vincenza, 1549 – 1614 (Andrea Palladio) 10. Cathedral of Florence di Italia (Fillipo Brunelleschi) 11. Farnese Palace, Italia |
Sumber :
Wikipedia (www.wikipedia.org)
karenswhimsy.com/renaissance-architecture.shtm
Mengukur Tingkat Kenyamanan Ruang
Menggunakan Sling Termometer dan Comfort Calculator
Kamar kost saya ini berukuran 3m x 3m yang berada pada salah satu rumah dengan lokasi 7”4’58.04”S dan 110”23’04.80” pada elevation 467ft (data berdasarkan google earth). Kamar yang diukur adalah sebuah kamar kost yang terletak di Jalan Avokad E8 Klebengan, Sleman,
Dinding kamar tidur menggunakan material dinding seperti pada umumnya, yakni susunan batu bata yang diplester semen dilapisi cat tembok. Warna cat yang digunakan adalah campuran putih dan krem. Lantai kamar tidur berwarna putih dengan material keramik berukuran 30 cm x 30 cm. Plafon kamar tidur ini terletak pada ketinggian 3 m dari lantai. Pada plafon nya ditempel bolam lampu neon, sebagai sumber pencahayaannya.
Kamar kost saya ini mempunyai satu buah akses (pintu) dan sebuah jendela. Pintu berukuran 80 cm x 200 cm ini bersebelahan berukuran 70 cm x 120 cm. Di atas jendela dan pintu, terdapat masing-masing 3 buah ventilasi udara berukuran 8 cm x 26 cm. letak keduanya menghadap timur dan bersebelahan. Seluruh kamar desainnya juga sama.
Untuk isi kamar kost saya terdapat 2 buah kasur untuk tidur, rak aksesoris gantung sebuah lemari pakaian berukuran sedang dari material kayu, meja belajar dan kursinya, meja kecil, rak buku yang dari kayu dan rak plastik 3 saf, serta karpet plastik. Selain itu, di dalamnya juga terdapat sebuah cermin yang digantung di dinding.
Pengukuran tingkat kenyamanan kamar dilakukan dengan sebuah percobaan menggunakan sling termometer. Alat tersebut menggunakan dua buah termometer, termometer pertama diberikan kelembapan tertentu pada ujung sensornya (diberi kapas lembap), sedangkan termometer satunya dalam keadaan biasa. Percobaan dilakukan sebanyak 4 kali (pagi, siang, sore dan malam). Setiap percobaan, alat diputar selama 30 detik. Kemudian, data yang diperoleh dari kedua termometer dicatat. Perhitungan PMV (Predicted Mean Vote) dan PPD (Precentage People Dissatisfied) dihitung menggunakan comfort calculator.
1. Berikut hasil pengukuran sling thermometer pukul 06.20 ( pagi )
2. Berikut hasil pengukuran sling thermometer pukul 14.05 ( siang )
3. Berikut hasil pengukuran sling thermometer pukul 16.35 ( sore )
4. Berikut hasil pengukuran sling thermometer pukul 22.35 ( malam)
Keterangan kalkulator termal
06.20 | 14.05 | 16.35 | 22.30 |
ta = 23.8° ( ta= suhu normal sebelum diputar) tr = 23.8° (temperatur radian dalam penghitungkan biasanya disamakan dengan temperatur udara) rh = 80.4% DBT= 26° (lembab) WBT=23, 5°(kering) Nilai ini di dapat setelah sling thermometer diputar dari data kurva yang ada di buku fisika bangunan edisi 2 terbitan Prasasto Sarwiko (hal 11) vel = 0.5 m/s (air VELOCITY kecepatan angin :keadaan itu berarti dalam keadaan tidak ada angin(hal 14) met = 1.2 kegiatan yang sedang dilakukan saat melakukan percobaan yakni berdiri santai.(hal 18) clo = 0.5 (0.04+0.01+0.20+0.25=0.5) jumlah clo pakaian yang dikenakan saat melakukan percobaan (paduan ada di buku hal 19) PMV = -0.8 PPD =18.5% Sejuk | ta = 27° tr = 27° rh = 85% DBT= 26.8° WBT=25° vel = 1 m/s ada angin berasal dari hembusan wayer sehingga dapat dilihat keadaan saat itu adalah kertas dan rambut bergerak. met = 2.9 kegiatan yang sedang dilakukan adalah menyetrika pakaian clo = 0.3 (0.04+0.01+0.11+0.11=0.27≈0.3) dengan keterangan shorts dan t-shirt PMV = 2 PPD = 76.8% Panas gerah | ta = 25.5° tr = 25.5° rh = 78.9% DBT= 26° WBT=23, 5° vel = 0.5 m/s dalam keadaan tidak ada angin. met = 2 kegiatan yang sedang dilakukan adalah berdiri santai (aktivitas sedang) clo = 0.2 (0.04+0.01+0.11+0.06= 0.22≈0.2) PMV = 0.4 PPD = 8.3% Sejuk | ta = 25.5° tr = 25.5° rh = 79.9% DBT= 25.4° WBT=22.3° vel = 0.6 m/s dalam keadaan tidak ada angin. met = 2.4 kegiatan yang sedang dilakukan adalah berdiri melakukan kegiatan berdiri dengan melakukan aktivitas (aktivitas agak berat) clo = 0.3 (0.04+0.01+0.09+0.20=0.34≈0.3) PMV = 1 PPD = 26.1% Agak hangat |
Semua keterangan data diambil dari buku Fisika Bangunan 1 oleh Prasto Satwiko penerbit ANDI Yogyakarta
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa keadaan yang paling nyaman di kamar kos saya adalah pada saat sore hari, yakni pukul 16.35 wib, karena nilai PMV nya mendekati 0 dan PPD menunjukkan nilai persen yang paling kecil. Secara keseluruhan ruangan yang saya tempati ini sudah nyaman tapi hanya saja pada waktu siang hari pukul 14.05 udaranya sangat panas. Ini di sebabkan pula karena aktivitas yang saya lakukan saat itu adalah menyetrika dimana dari setrika itu sendiri juga mengeluarkan kalor. Selain itu keadaan cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini juga berpengaruh dalam kenyamanan seseorang. Dalam menghadapi cuaca yang tak menentu ini.
begitulah jika adik adik mau ngopi gak papa tapi mohon permisi dulu ya.... hentikan PLAGIATISME...........