Jumat, 24 September 2010

apa kata FB tentang sexz eke

Untuk Ita Dwijayanti-ithet namanya diawal huruf I memiliki karakter sex Anda memiliki kebutuhan besar untuk dicintai dan dihargai? bahkan keinginan untuk dipuja. Berikut ini adalah hasil analisanya :
Anda menikmati kemewahan, sensualitas dan kenikmatan ragawi. Anda mencari kekasih yang tahu apa yang dikerjakan. Anda tidak tertarik pada seorang amatir kecuali amatir yang membutuhkan seorang tutor. Anda cerewet dan menghabiskan banyak tenaga untuk membuat keinginan terpenuhi. Anda butuh eksperimen dan mencoba mode baru untuk kegiatan seks. Anda mudah bosan sehingga membutuhkan petualangan dan perubahan seksual. Anda lebih sensual daripada seksual tetapi kadang menurun menjadi terlalu bernafsu.
opopopopopopopop?????

bener gak ya??? tanya besuk suamiku kelak wkwkwkwkwkwk

Rabu, 22 September 2010

Rumah"ku" Di Indonesia ada 33 part sumatra


ada 33 provinsi di Indonesia nah sekarang kite mau liat tu bangunan, dan kita ulik semua arsitek TOUR nya
heheheh diawali dengan pulau sumatra. tapi sebelumnya liat petanya dulu diatas...

ini berdasarkan data dari http://organisasi.org/nama_rumah_adat_atau_bangunan_adat_tradisional_khas_daerah_budaya_nasional_kebudayaan_nusantara_indonesia

1. Provinsi DI Aceh / Nanggro Aceh Darussalam / NAD
Rumah Adat Tradisional : Rumoh aceh

gambar kiri merupakan rumah asli penduduk yang katanya dari blognya
(abuafatah.blogspot.com;kyn2911.blogspot.com;deadlinechacha.files.wordpress.com)

rumah yang kiri itu adalah rumah asli yang punya orang sesepuh sana, tinggalnya di desa. dan menjunjung nilai tradisi yang tinggi serta ya.. tentunya urusan finansial yang rendah sehingga rumah tidak di beton. kalau kayunya memang bagus, bisa bertahan sampai ratusan tahun, dan si rayap jelek itu tidak menggrogotinya... sedangkan yang kanan itu terletak di mana ya.... ??? hahahah pokoke aku ngambil dari blog diatas... baca sendiri dah.....(maap)

Pengaruh keyakinan masyarakat Aceh terhadap arsitektur bangunan rumahnya dapat dilihat pada orientasi rumah yang selalu berbentuk memanjang dari timur ke barat,,(kotanya mbak qori ya???) yaitu bagian depan menghadap ke timur dan sisi dalam atau belakang yang sakral berada di barat.. Arah Barat mencerminkan upaya masyarakat Aceh untuk membangun garis imajiner dengan Ka‘bah yang berada di Mekkah.. (padahal dari film sang pencerah agak serongkan ya?? heheh23 derajat kalau gak salah) Selain itu,, pengaruh keyakinan dapat juga dilihat pada penggunaan tiang-tiang penyangganya yang selalu berjumlah genap,, jumlah ruangannya yang selalu ganjil,, dan anak tangganya yang berjumlah ganjil..


2. Provinsi Sumatera Utara / Sumut

Rumah Adat Tradisional : Rumah balai batak toba



gb aku nyomot dari 2.bp.blogspot.com

penjelasan aku nyomot dari jfchatib.blogspot.com

Rumah adat Batak Toba berdasarkan fungsinya dapat dibedakan ke dalam rumah yang digunakan untuk tempat tinggal keluarga disebut ruma, dan rumah yang digunakan sebagai tempat penyimpanan (lumbung) disebut S

opo.

Bahan-bahan bangunan terdiri dari :

1. kayu untuk tiang-tiang yang besar dan kokoh.

2. papan atau tepas untuk dinding dan lantai,

3. ijuk untuk atap.

Tipe khas rumah adat Batak Toba adalah bentuk atapnya yang melengkung dan pada ujung atap sebelah depan kadang-kadang dilekatkan tanduk kerbau, sehingga rumah adat itu menyerupai kerbau.

analoginya (gb.tobadreams.files.wordpress.com) :

Punggung kerbau adalah atap yang melengkung, kaki-kaki kerbau adalah tiang-tiang pada kolong rumah.

Sebagai ukuran dipakai depa, jengkal, asta dan langkah seperti ukuran-ukuran yang pada umumnya dipergunakan pada rumah-rumah tradisional di Jawa, Bali dan daerah-daerah lain.

Pada umumnya dinding rumah merupakan center point, karena adanya ukir-ukiran yang berwarna merah, putih dan hitam yang merupakan warna tradisional Batak.
Ruma Gorga Sarimunggu yaitu ruma gorga yang memiliki hiasan yang penuh makna dan arti. Dari segi bentuk, arah motif dapat dicerminkan falsafah maupun pandangan hidup orang Batak yang suka musyawarah, gotong royong, suka berterus terang, sifat terbuka, dinamis dan kreatif.

Ruma Parsantian didirikan oleh sekeluarga dan siapa yang jadi anak bungsu itulah yang diberi hak untuk menempati dan merawatnya. Di dalam satu rumah dapat tinggal beberapa keluarga , antara keluarga bapak dan keluarga anak yang sudah menikah. Biasanya orangtua tidur di bagian salah satu sudut rumah. Seringkali keluarga menantu tinggal bersama orangtua dalam rumah yang sama.

Rumah melambangkan makrokosmos dan mikrokosmos yang terdiri dari adanya tritunggal benua, yaitu : Benua Atas yang ditempati Dewa, dilambangkan dengan atap rumah; Benua Tengah yang ditempati manusia, dilambangkan dengan lantai dan dinding; Benua Bawah sebagai tempat kematian dilambangkan dengan kolong. Pada jaman dulu, rumah bagian tengah itu tidak mempunyai kamar-kamar dan naik ke rumah harus melalui tangga dari kolong rumah, terdiri dari lima sampai tujuh buah anak tangga. Bersambung.

bentuknya juga bernuansa panggung2an kayak rumah aceh mungkin emang disesuaikan ma daerahnya

3. Provinsi Sumatera Barat / Sumbar
Rumah Adat Tradisional : Rumah gadang

tfrisya.wordpress.com

Ciri-ciri Rumah Gadang :

  1. Berbentuk segi empat dan mengembang ke atas. Tonggak bagian luarnya tidak lurus ke atas, melainkan sedikit miring ke luar.
  2. Atapnya melengkung seperti tanduk kerbau, sedangkan badan rumah landai seperti kapal. Bagian atap yang runcing yang disebut gonjong.
  3. Berbentuk rumah panggung. Lantainya tinggi, kira-kira 2 meter dari tanah. Rumah gadang mempunyai nama yang beraneka ragam, tergantung jumlah lanjar (ruang dari depan ke belakang) dan gonjong.
  4. Lipek badan, berlanjar 2, bergonjong 2.
  5. Balah bubuang, berlanjar 3, bergonjong 4
  6. Gajah maharam, berlanjar empat, bergonjong enam atau lebih.
  7. Bagian dalam rumah gadang :
  • Ruang bagian depan, merupakan ruang lepas dan tidak berkamar-kamar. Ruang ini berfungsi sebagai ruang keluarga, tempat diselenggarakan administrasi keluarga dan tempat musyawarah. Ruangan ini bernaung dibawah kekuasaan ninik mamak.
  • Ruang bagian tengah, hanya ada jika rumah terdiri dari 3 lanjar. Ruang ini merupakan tempat menerima tamu perempuan.
  • Ruang bagian belakang, terdiri dari beberapa kamar yang jumlahnya tergantung besar rumah dan jumlah penghuninya. Setiap kamar adalah milik anak perempuan. Ruang ini bernaung dibawah kekuasaan ibu.
Dalam pembangunannya, tiang ini tidak menggunakan paku, tapi pasak kayu. Fungsinya, untuk membuat bangunan tahan gempa. Ikatan tiang-tiang di rumah gadang akan semakin erat setiap kali diguncang gempa. Ini mengingat kawasan Sumbar rawan gempa.


Keunikan lain yakni atap rumah yang curam. Betapapun derasnya hujan, air tak mengendap di atap yang terbuat dari ijuk. Fungsi lainnya atap ini bisa melindungi penghuninya dari panas matahari dan memberikan kenyamanan.

Sementara bagian dinding yang membesar ke atas, membebaskan rumah gadang dari terpaan tempias kala hujan. Sedangkan kolong di bawah rumah, memberikan sirkulasi udara yang baik bagi penghuni rumah. Lalu di pelataran rumah gadang, ada dua buah bangunan yang disebut rangkiak yang berfungsi sebagai lumbung padi. (liputan 6)
4. Provinsi Riau
Rumah Adat Tradisional : Rumah melayu selaso jatuh kembar

5. Provinsi Jambi Rumah Adat Tradisional : Rumah panggung
6. Provinsi Sumatera Selatan / Sumsel

Rumah Adat Tradisional : Rumah limas
7. Provinsi Lampung
Rumah Adat Tradisional : Nuwo sesat

4-7 gak nemu gambaree....yah....

8. Provinsi Bengkulu
Rumah Adat Tradisional : Rumah bubungan lima

epretanku.wordpress.com

intinya ya rumah adat di pulau sumatra kebanyakan pada yang serba pangung2-an karna

(bismilah insya ALLAH): untuk menanggulangi bila terjadi gempa, stukturnya pakek kayu, dan mencegah lembab dari tanah, serangan hewan buas.

Jumat, 17 September 2010

ETIKO PRANOTO PEMBANGONAN VERSI ITHET


ETIKA DAN PRANATA PEMBANGUNAN
(Tugas I)



 Profesi adalah jabatan seseorang dalam pekerjaan yang ditekuninya dimana berhubungan dengan masyarakat sekitar dalam pemenuhan ( dapat berupa jasa/layanan ) melengkapi kebutuhan masyarakat. Namun perlu di garis bawahi profesi hampir selalu bekerja berlandaskan kode etik. Kode etik memuat standar yang mengatur bagaimana mereka melakukan pekerjaan dalam masyarakat.
sedang menurut Wikipedia.com mengatakan arti dari profesi adalah:
suatu hal yang berkaitan dengan bidang tertentu atau jenis pekerjaan (occupation) yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetapi belum tentu dikatakan memiliki profesi yang sesuai. Dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup untuk menyatakan suatu pekerjaan dapat disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksaan, & penguasaan teknik intelektual yang merupakan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek. Maka orientasi utama profesi adalah untuk kepentingan masyarakat dengan menggunakan keahlian yang dimiliki. Akan tetapi tanpa disertai suatu kesadaran diri yang tinggi, profesi dapat dengan mudahnya disalahgunakan oleh seseorang seperti pada penyalahgunaan profesi seseorang dibidang komputer misalnya pada kasus kejahatan komputer yang berhasil mengcopy program komersial untuk diperjualbelikan lagi tanpa ijin dari hak pencipta atas program yang dikomesikan itu. Sehingga perlu pemahaman atas etika profesi dengan memahami kode etik profesi.



 Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") Etik berarti sifat atau karakter atau moralitas sedangkan etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika berkaitan dengan masalah bagaimana seseorang bertindak terhadap orang lain. The discipline which can act as the performance index or reference for our control system. Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standard yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada; dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan "self control", karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri.
(Sumber: Wikipedia.com)

 Etika Profesi merupakan profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang semula dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak-adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini.

 Faktor-Faktor yang mempengaruhi pada etika professional
 Etika profesional harus lebih luas daripada prinsip-prinsip moral.
 Harus mencakup standar perilaku utk seorang profesional yg dirancang baik utk tujuan praktis maupun tujuan ideal
 Harus dapat mendorong perilaku ideal, tetapi pada saat yg sama harus realistis dan dapat dipaksakan

 Bidang-Bidang yang ada di praktek professional dapat mencangkup seluruh bidang dan diperlukan orang-orang yang memiliki prioritas dalam bekerja. Tentunya praktek professional diperlukan pula orang professional. Orang profesional adalah orang yang punya keahlian dan melakukan pekerjaannya untuk mencapai tujuan masyarakat yang bermanfaat. Mortimer J.Adler, seorang psikolog terkemuka memberi kita makna yang lebih lengkap. Profesional artinya adalah kelompok orang yang menjalankan pekerjaan sesuai dengan aturan-aturan yang dirancang agar tercapai standar tertentu. Aturan ini dimaksudkan buat melindungi anggotanya dan juga untuk memberi layanan yang lebih baik bagi masyarakat umum. Dalam sejarah, kiranya sudah lama diakui bahwa untuk memelihara masyarakat diperlukan suatu kegiatan yang dijalankan sekelompok orang yang memiliki pengetahuan dan keahlian tertentu. Untuk keperluan ini maka dikembangkan profesi tradisional, mungkin yang tertua adalah militer. Bergulirnya sejarah melahirkan profesi-profesi di bidang hukum, kedokteran, pengajaran dan kerohanian. Setiap profesi dibatasi dengan tujuannya sendiri. Profesi militer tujuannya mempertahankan negara. Profesi dokter dimaksudkan buat pemeliharaan kesehatan. Profesi guru/pengajar ialah untuk menyebarkan pengetahuan. Profesi hukum bertujuan melayani urusan masyarakat dan atau terhadap negara. Kegiatan profesional berbeda dengan pekerjaan lain bukan hanya dari segi tujuannya tapi juga caranya mencapai tujuan. Di lapangan bisnis, dagang dan industri, seorang selalu bekerja untuk orang lain. Tetapi di tentara, kopral di medan perang tidak bekerja buat kaptennya, kapten tidak bekerja melayani jendral. Semuanya bekerja bersama untuk kemenangan. Di rumah sakit, misalnya perawat tidak bekerja untuk dokter bedah, tetapi semua bekerja untuk kesehatan pasien.

 Pranata / mekanisme/ ikatan
Pranata dalam pengertian umum adalah interaksi antar individu/kelompok dalam kerangka peningkatan kesejahteraan atau kualitas hidup, dalam arti khusus bahwa terjadi interaksi antar aktor pelaku pembangunan untuk menghasilkan fisik ruang yang berkualitas. Pranata di bidang arsitektur dapat dikaji melalui pendekatan sistem, karena fenomena yang ada melibatkan banyak pihak dengan fungsi berbeda dan menciptakan anomaly yang berbeda sesuai kasus masing-masing.

DISINI kita bisa belajar segala kode etik arsitek .. nah menyangkut dengan KKN barang....

gotik dan renaissance PENTING LOOO

Kesimpulan Ciri-Ciri dan Perbedaan Gotik dan Renaissance

Perbedaan

Gotik

Renaissance

Ciri-ciri Detail;

gothic style: interior dinding putih atau menggunakan wallpaper; barang-barang tembikar dan tektil berbelit-belit, colorfull dan realistic; ukiran pada furniture. bentuk-bentuk jendela lengkung lancip dimana garis lengkungnya berputar dua kal (gotik flamboyant)

simetri, proporsi, geometri, dan keteraturan dari tiap bagian seperti arsitektur Grika & Romawi.(ada pada gambar)

Berkembang

pertengahan abad XII

sekitar tahun (1420 – 1620)

Tokoh

Leonardo da Vinci

Michelangelo

Francois Mansart

Inigo Jones

Asal mula kata

Got yaitu nama salah satu suku bangsa di Perancis Selatan.

berasal dari bahasa Perancis yang berarti lahir kembali (rebirth) (re - kembali, dan nascere-dilahirkan)

Tempat perkembangannya macam

- Gotik Perancis

- Gotik Inggris

- Gotik Jerman

- Gotik Itali

Itali

Early Renaissance (sederhana) dan Late Renaissance ( timbul hiasan-hiasan alamiah)

Paham yang dianut

Semangat keagamaan/ teosentris

Semangat humanism

Spesialisasi bangunan

Gereja

Tidak hanya gereja

Bentuk revolusi arsitektur yang tampak

Prinsip - Prinsip konstruksi baja.

Prinsip - Prinsip konstruksi baja.

Ciri-ciri konstruksi bangunan

-konstruksi lengkung

-dinding penahan yang tegak lurus pada sumbu panjang

-bahan bangunan berupa batu bata

-adanya flying buttres (penahan aying)

Simetris, menerapkan ukuran-ukuran sesuai dengan ketentuan pada gerak manusia. Vitruvian Man

Ciri-ciri interior bangunan

membentuk ruang-ruang yang tinggi

ornament ruang berupa lukisan-lukisan dan sculpture

.Keteraturan kolom dan pilar,

Ciri-ciri eksterior bangunan

penonjolan vertikalisme (menara gereja)

penggunaan kaca untuk terlihat megah

bangunan yang megah dan didekorasi dengan mewah

serta penggunaan kubah dan lengkungan setengah lingkaran

–bentuk bangunan yang sederhana dan jelas seperti pada bentuk bangunan jaman Romawi kuno.

Style

yang kompleks dan profil yang tidak teratur

simetri, proporsi, geometri, dan keteraturan dari tiap bagian seperti arsitektur Grika & Romawi

Contoh gereja beraliran arsitektur gotik

1. Notre Dame Cathedral at Laon di Paris

2. Laon Cathedral di Paris

3. Saint Etienne di Bourges

4. Meaux Cathedral

5. Chartres Cathedral

6. Rheims Cathedral

7. Duomo, Italia, Milano

8. The Sainte Chapelle di Paris

9. Amiens Cathedral

10. Cathedral of Saint-Pierre

11. Auxerre Cathedral

12. Dijon Cathedral

13. Lincoln Cathedral di Inggris

14. Cologne Cathedral di Jerman

15. Salisbury Cathedral di Inggris

St. Peter’s Basilica

1. Chateau de Chambord di Perancis, 1519 (Domenico Cartona)

2. Ducal Palace di Italia, 1468 (Luciano)

3. Florence Cathedral, 1296 (Arnolfo)

4. Palazzo Chiericati di Italia tahun, 1550 (Andrea Palladio)

5. St. Peter of Rome di Vatican tahun, 1546 – 1564 (Giacomo della Porta)

6. Palazzo Rucellai di Florence Italia, 1446 – 1451 (Leon Battista Alberti)

7. Santa Andrea di Mantua, 1470 (Leon Battista Alberti)

8. Libreria Vecchia di Venice, 1536 – 1553 (Jacopo Sansovino)

9. Basilika Pailadiana di Vincenza, 1549 – 1614 (Andrea Palladio)

10. Cathedral of Florence di Italia (Fillipo Brunelleschi)

11. Farnese Palace, Italia

Sumber :

Wikipedia (www.wikipedia.org)

www.google.com

karenswhimsy.com/renaissance-architecture.shtm

www.geocities.com

KAYUKU DI INDONESIA

INI ADALAH
TUGAS MINGGUAN DARI TEKNOOGI BAHAN KAYU MARI CUINKERS DENGERIN TENTANG KAYU....


SIFAT-SIFAT KAYU DAN PENGGUNAANNYA


Dalam kehidupan kita sehari-hari, kayu merupakan bahan yang sangat sering dipergunakan untuk tujuan penggunaan tertentu. Terkadang sebagai barang tertentu, kayu tidak dapat digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya. Kita sebagai pengguna dari kayu yang setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu mengenal sifat-sifat kayu tersebut sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaan tertentu harus betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan. Berikut ini diuraikan sifat-sifat kayu (fisik dan mekanik) serta macam penggunaannya.
Pengenalan Sifat-Sifat Kayu
Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian, memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat kayu. Sifat-sifat ini penting sekali dalam industri pengolahan kayu sebab dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi juga dapat dipilih kemungkinan penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila jenis yang bersangkutan sulit didapat secara kontinyu atau terlalu mahal.
Kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda. Bahkan dalam satu pohon, kayu mempunyai sifat yang berbeda-beda. Dari sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada beberapa sifat yang umum terdapat pada semua jenis kayu yaitu :
1. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa (karbohidrat) serta lignin (non karbohidrat).
2. Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan tangensial).
3. Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu udara disekelilingnya.
4. Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam keadaan kering.
Pada dasarnya terdapat 2 (dua) sifat utama kayu yang dapat dipergunakan untuk mengenal kayu, yaitu sifat fisik (disebut juga sifat kasar atau sifat makroskopis) dan sifat struktur (disebut juga sifat mikroskopis). Secara obyektif, sifat struktur atau mikroskopis lebih dapat diandalkan dari pada sifat fisik atau makroskopis dalam mengenal atau menentukan suatu jenis kayu. Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih dapat dipercaya, akan lebih baik bila kedua sifat ini dapat dipergunakan secara bersama-sama, karena sifat fisik akan mendukung sifat struktur dalam menentukan jenis.
Sifat fisik/kasar atau makroskopis adalah sifat yang dapat diketahui secara jelas melalui panca indera, baik dengan penglihatan, pen-ciuman, perabaan dan sebagainya tanpa menggunakan alat bantu. Sifat-sifat kayu yang termasuk dalam sifat kasar antara lain adalah :
a. warna, umumnya yang digunakan adalah warna kayu teras,
b. tekstur, yaitu penampilan sifat struktur pada bidang lintang,
c. arah serat, yaitu arah umum dari sel-sel pembentuk kayu,
d. gambar, baik yang terlihat pada bidang radial maupun tangensial
e. berat, umumnya dengan menggunakan berat jenis
f. kesan raba, yaitu kesan yang diperoleh saat meraba kayu,
g. lingkaran tumbuh,
h. bau, dan sebagainya.
Sifat Fisik Kayu
1. Berat dan Berat Jenis
Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat ekstraktif didalamnya. Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ-nya. Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani). Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan semakin kuat pula.
2. Keawetan
Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu tersebut disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan unsur racun bagi perusak kayu. Zat ekstraktif tersebut terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras sehingga pada umumnya kayu teras lebih awet dari kayu gubal.
3. Warna
Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda.
4. Tekstur
Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll), kayu bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling dll) dan kayu bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti dll).
5. Arah Serat
Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon. Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serta terpilin dan serat diagonal (serat miring).
6. Kesan Raba
Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu (kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll). Kesan raba tiap jenis kayu berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif dalam kayu.
7. Bau dan Rasa
Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka. Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal misalnya bau bawang (kulim), bau zat penyamak (jati), bau kamper (kapur) dsb.
8. Nilai Dekoratif
Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. Pola gambar ini yang membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif.


9. Higroskopis
Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin lembab udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya. Dalam kondisi kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan (EMC = Equilibrium Moisture Content).

10. Sifat Kayu terhadap Suara, yang terdiri dari :
a. Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat dengan elastisitas kayu.
b. Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang suara. Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu banyak dipakai untuk bahan pembuatan alat musik (kulintang, gitar, biola dll).

11. Daya Hantar Panas
Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas.

12. Daya Hantar Listrik
Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik. Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar air 0 %, kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air maksimum (kayu basah), maka daya hantarnya boleh dikatakan sama dengan daya hantar air.

Sifat Mekanik Kayu
1. Keteguhan Tarik
Keteguhan tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menarik kayu. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tarik yaitu :
a. Keteguhan tarik sejajar arah serat dan
b. Keteguhan tarik tegak lurus arah serat.
Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah keteguhan tarik sejajar arah serat. Kekuatan tarik tegak lurus arah serat lebih kecil daripada kekuatan tarik sejajar arah serat.
2. Keteguhan tekan / Kompresi
Keteguhan tekan/kompresi adalah kekuatan kayu untuk menahan muatan/beban. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tekan yaitu :
a. Keteguhan tekan sejajar arah serat dan
b. Keteguhan tekan tegak lurus arah serat.
Pada semua kayu, keteguhan tegak lurus serat lebih kecil daripada keteguhan kompresi sejajar arah serat.

3. Keteguhan Geser
Keteguhan geser adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang membuat suatu bagian kayu tersebut turut bergeser dari bagian lain di dekatnya. Terdapat 3 (tiga) macam keteguhan yaitu :
a. Keteguhan geser sejajar arah serat
b. Keteguhan geser tegak lurus arah serat dan
c. Keteguhan geser miring
Keteguhan geser tegak lurus serat jauh lebih besar dari pada keteguhan geser sejajar arah serat.
4. Keteguhan lengkung (lentur)
Keteguhan lengkung/lentur adalah kekuatan untuk menahan gaya-gaya yang berusaha melengkungkan kayu atau untuk menahan beban mati maupun hidup selain beban pukulan. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan yaitu :
a. Keteguhan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara perlahan-lahan.
b. Keteguhan lengkung pukul, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara mendadak.
5. Kekakuan
Kekakuan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk atau lengkungan. Kekakuan tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas.
6. Keuletan
Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang relatif besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-tegangan yang berulang-ulang yang melampaui batas proporsional serta mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian.
7. Kekerasan
Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat takik atau lekukan atau kikisan (abrasi). Bersama-sama dengan keuletan, kekerasan merupakan suatu ukuran tentang ketahanan terhadap pengausan kayu.
8. Keteguhan Belah
Keteguhan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha membelah kayu. Sifat keteguhan belah yang rendah sangat baik dalam pembuatan sirap dan kayu bakar. Sebaliknya keteguhan belah yang tinggi sangat baik untuk pembuatan ukir-ukiran (patung). Pada umumnya kayu mudah dibelah sepanjang jari-jari (arah radial) dari pada arah tangensial.
Ukuran yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat keku-atan kayu atau sifat mekaniknya dinyatakan dalam kg/cm2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat mekanik kayu secara garis besar digolongkan menjadi dua kelompok :
a. Faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan, pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga perusak kayu.
b. Faktor dalam kayu (internal): BJ, cacat mata kayu, serat miring dsb.


Macam Penggunaan Kayu
Penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian tertentu tergantung dari sifat-sifat kayu yang bersangkutan dan persyaratan teknis yang diperlukan. Jenis-jenis kayu yang mempunyai persyaratan untuk tujuan pemakaian tertentu antara lain dapat dikemukan sebagai berikut :
1. Bangunan (Konstruksi)
Persyaratan teknis : kuat, keras, berukuran besar dan mempunyai keawetan alam yang tinggi.
Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, cengal, giam, jati, kapur, kempas, keruing, lara, rasamala.
2. Veneer biasa
Persyaratan teknis : kayu bulat berdiameter besar, bulat, bebas cacat dan beratnya sedang.
Jenis kayu : meranti merah, meranti putih, nyatoh, ramin, agathis, benuang.
3. Veneer mewah
Persyaratan teknis : disamping syarat di atas, kayu harus bernilai dekoratif.
Jenis kayu : jati, eboni, sonokeling, kuku, bongin, dahu, lasi, rengas, sungkai, weru, sonokembang.
4. Perkakas (mebel)
Persyaratan teknis : berat sedang, dimensi stabil, dekoratif, mudah dikerjakan, mudah dipaku, dibubut, disekrup, dilem dan dikerat.
Jenis kayu : jati, eboni, kuku, mahoni, meranti, rengas, sonokeling, sonokembang, ramin.
5. Lantai (parket)
Persyaratan teknis : keras, daya abrasi tinggi, tahan asam, mudah dipaku dan cukup kuat.
Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, bintangur, bongin, bungur, jati, kuku.
6. Bantalan Kereta Api
Persyaratan teknis : kuat, keras, kaku, awet.
Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, bedaru, belangeran, bintangur, kempas, ulin.
7. Alat Olah Raga
Persyaratan teknis : kuat, tidak mudah patah, ringan, tekstur halus, serat halus, serat lurus dan panjang, kaku, cukup awet.
Jenis kayu : agathis, bedaru, melur, merawan, nyatoh, salimuli, sonokeling, teraling.
8. Alat Musik
Persyaratan teknis : tekstur halus, berserat lurus, tidak mudah belah, daya resonansi baik.
Jenis kayu : cempaka, merawan, nyatoh, jati, lasi, eboni.


9. Alat Gambar
Persyaratan teknis : ringan, tekstur halus, warna bersih.
Jenis kayu : jelutung, melur, pulai, pinus.
10. Tong Kayu (Gentong)
Persyaratan teknis : tidak tembus cairan dan tidak mengeluarkan bau.
Jenis kayu : balau, bangkirai, jati, pasang.
11. Tiang Listrik dan Telepon
Persyaratan teknis : kuat menahan angin, ringan, cukup kuat, bentuk lurus.
Jenis kayu : balau, giam jati, kulim, lara, merbau, tembesu, ulin.
12. Patung dan Ukiran Kayu
Persyaratan teknis : serat lurus, keras, tekstur halus, liat, tidak mudah patah dan berwarna gelap.
Jenis kayu : jati, sonokeling, salimuli, melur, cempaka, eboni.
13. Korek Api
Persyaratan teknis : sama dengan persyaratan veneer, cukup kuat (anak korek api), elastis dan tidak mudah pecah (kotak).
Jenis kayu : agathis, benuang, jambu, kemiri, sengon, perupuk, pulai, terentang, pinus.
14. Pensil
Persyaratan teknis : BJ sedang, mudah dikerat, tidak mudah bengkok, warna agak merah, berserat lurus.
Jenis kayu : agathis, jelutung, melur, pinus.
15. Moulding
Persyaratan teknis : ringan, serat lurus, tekstur halus, mudah dikerjakan, mudah dipaku. Warna terang, tanpa cacat, dekoratif.
Jenis kayu : jelutung, pulai ramin, meranti dll.
16. Perkapalan
Lunas
Persyaratan teknis : tidak mudah pecah, tahan binatang laut.
Jenis kayu : ulin, kapur.
Gading
Persyaratan teknis : kuat, liat, tidak mudah pecah, tahan binatang laut.
Jenis kayu : bangkirai, bungur, kapur.
Senta
Persyaratan teknis : kuat, liat, tidak mudah pecah, tahan binatang laut.
Jenis kayu : bangkirai, bungur, kapur.


Kulit
Persyaratan teknis : tidak mudah pecah, kuat, liat, tahan binatang laut.
Jenis kayu : bangkirai, bungur, meranti merah.
Bangunan dan dudukan mesin
Persyaratan teknis : ringan, kuat dan awet, tidak mudah pecah karena getaran mesin.
Jenis kayu : kapur, meranti merah, medang, ulin, bangkirai.
Pembungkus as baling-baling
Persyaratan teknis : liat, lunak sehingga tidak merusak logam.
Jenis kayu : nangka, bungur, sawo.
Popor Senjata
Persyaratan teknis : ringan, liat, kuat, keras, dimensi stabil.
Jenis kayu : waru, salimuli, jati.
17. Arang (bahan bakar)
Persyaratan teknis : BJ tinggi.
Jenis kayu : bakau, kesambi, walikukun, cemara, gelam, gofasa, johar, kayu malas, nyirih, rasamala, puspa, simpur.


Pengenalan atas sifat-sifat fisik dan mekanik akan sangat membantu dalam menentukan jenis-jenis kayu untuk tujuan pengunaan tertentu. Diharapkan dengan memahami sifat-sifat kayu dan jenis-jenis kayu untuk penggunaan tertentu akan semakin mengurangi ketergantungan konsumen akan suatu jenis kayu tertentu saja sehingga pemanfaatan jenis-jenis kayu yang semula belum dimanfaatkan (jenis-jenis yang belum dikenal umum) akan semakin meningkat.


Sumber: www.dephut.co.id

RAYAP GAK BISA JALAN MUNDUR

CUINGKERZ INI adalah salah satu tugas mata kuliah teknologi bahan kayu yang sekarang sudah berubah mata kuliah teknologi bahan saja .... walaupun begitu saya tetap semangat karena aku suka bambuuu.. (gak nyambung!!!!!)

MENCEGAH RAYAP SECARA KONSTRUKSI

APA ITU RAYAP?
Rayap tanah, sesuai namanya hidup dalam tanah tetapi mereka dapat menyerang sampai jauh di atas tanah, bahkan sampai ke lantai beberapa puluh dari gedung bertingkat. Mereka selalu membawa bahan-bahan tanah dalam penyerangannya sehingga tidak terlampau sulit untuk mengetahui apakah rumah kita diserang rayap tanah atau rayap kayu kering yang tidak berhubungan dengan tanah. Rayap tanah memiliki kemampuan menyerang yang luar biasa, sehingga pada saat ini rayap tanah merupakan ancaman utama bagi gedung-gedung kita, tidak ada yang terkecuali walau milik siapapun. Kerugian disebabkan oleh serangan rayap di Indonesia terhadap seluruh konstruksi bangunan setiap tahunnya diperkirakan sekitar Rp 300 milyar. Semua bahan yang mengandung selulosa dilahap oleh rayap dan mereka mampu menembus tembok-tembok fondasi serta lobang-lobang atau retak-retak kecil di tembok walau hanya selebar rambut, karena dengan enzim ludahnya mereka mampu melarutkan bahan semen secara lambat laun.

Kesulitan kita dalam mengendalikan serangan rayap terutama adalah karena mereka selalu bersembunyi (sifat kriptobiotik) di liang-liang kembaranya. Beberapa jenis rayap seperti. Macrotermes (ini rayap perusak yang paling besar ukuran badannya di tanah air kita), menyerang secara frontal dan simultan, berbondong-bondong bagai bodol desa saja. Dengan dikawal para prajuritnya hampir semua pekerja dalam koloni dimobilisasikan, sehingga kadang kala dalam satu malam saja kosen pintu atau lemari buku serta arsip-arsip kita dapat dilahap dan diobrak-abriknya menjadi tanah.

Rayap kayu kering hanya menyerang kayu yang kering udara, mereka tidak berhubungan dengan tanah, sehingga kayu dijadikannya sebagai rumahnya dan sekaligus makanannya. Tanda-tanda serangannya sangat mudah dikenal dari adanya ekskremen berbentuk butir-butir kecil berwarna putih atau kuning kadang-kadang mengonggok di lantai rumah, keluar dari sarangnya yang mungkin berada di langit-langit rumah, kosen pintu, piano atau kursi. Berbeda dengan rayap tanah, laju penyerangan rayap kayu kering agak perlahan, tetapi pasti. Kayu yang diserangnya seringkali tampak utuh, tapi jika ditekan dengan jari tangan akan nyata bahwa bagian dalamnya sudah hancur sama sekali. Jenis kumbang perusak bangunan tidak sebanyak jenis rayap. Kerusakan yang ditimbulkan mereka juga tidak sebesar yang ditimbulkan oleh rayap. Ukuran tubuh kumbang-kumbang perusak kayu ini biasanya kecil, panjangnya sekitar 2 - 8 mm. Kerusakan berbentuk lobang-lobang terowongan dalam kayu. Dalam keadaan ekstrem, kayu yang diserang dapat hancur hanya dengan menekannya sedikit saja dengan jari, karena bagian dalam kayu telah menjadi bubuk. Kumbang yang menyebabkan kerusakan seperti ini disebut kumbang bubuk (powderpost beetles). Ada lagi kumbang yang membuat lobang-lobang "jarum" dalam kayu, disertai pewarnaan (blue staining yang disebabkan oleh sejenis jamur yang dipelihara oleh si kumbang itu) di sekitar lobang-lobang gereknya. Di samping kayu menjadi berlobang, cacat karena pewarnaan juga sangat menurunkan kualitas kayu. Kumbang-kumbang penyebabnya disebut kumbang penggerek lubang jarum (pinhole borers).

Prinsip pengendalian (pencegahan) rayap bangunan antara lain yang penting adalah:

Rayap merupakan pengancam utama, perlu dihindari adanya sisa-sisa kayu (tunggak, kayu bekas pakai , tumpukan sampah, maupun sampah yang dibenam dalam tanah, karena obyek-obyek seperti ini merupakan atraktan dan tempat bersarang yang paling baik bagi rayap. Cara yang masuk kategori sanitasi lingkungan ini sangat dianjurkan karena kenyataan menunjukkan bahwa di sekitar (sampai 200 m) gedung yang terancam serangan rayap terdapat pohon yang sudah mati atau sisa-sisa pohon seperti tunggak dsb. Perlu diketahui, Rayap Coptotermes mampu membuat sarang hanya mengandalkan air dari sumber-sumber air, tanpa berhubungan dengan tanah.

Menghalangi rayap agar tak dapat menjangkau obyek yang akan diserangnya. Yang kini paling umum adalah "proteksi bangunan" terhadap rayap tanah dengan perlakuan tanah (soil treatment) yaitu melapisi dengan pestisida semua permukaan tanah di bawah bangunan/fondasi, rayap tak dapat menjangkau bangunan.
( keterangan gambar : seluruh permukaan tanah yang akan dipasangi lantai atau ubin disempot atau disiram dengan serum antirayap)

Atau melapisi bagian-bagian tertentu yang dapat menjadi jalan masuk hama, misalnya dengan tameng-rayap (termite shields). Memang cara inipun belum mutlak dapat melindungi bangunan dari serangan rayap, karena mungkin saja dapat terjadi retak-retak di dasar bangunan setelah konstruksi berdiri, misalnya jika terjadi longsoran karena ketidak stabilan tanah atau karena getaran oleh gempa bumi sehingga rayap dapat menyelinap masuk melalui retak-retak yang terjadi.

Bila dilihat secara konstruksi dapat dilakukan seperti gambar disamping yakni dengan membuat parit-parit disekeliling kayu digunakan sebagai kolom suatu bangunan. Sehingga kayu tidak berhubungan langsung dengan tanah .
Cara selanjutnya dengan membuat umpak dari beton padat. Seperti gambar disamping kanan. Jadi secara konstruksi bangunan dalam mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh rayap dengan mengupayakan agar kayu tersebut tidak berhubungan langsung dengan tanah.

sumbernya dari berbagai sumber.
aku lupa soale dah 2tahun silam....

MARI KITA BASMI RAYAP!!!

Persepsi Rumah Nyaman

menurut itadwijayanti dan dindi eneng CS arsitektur 2007
dalam arsitektur dan lingkungan

Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang tidak pernah puas. Berbagai macam hal dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup manusia. Kebutuhan manusia yang paling mendasar adalah kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Kebutuhan ini senantiasa berkembang secara terus-menerus. Pangan/makanan bukan lagi sekedar untuk mengisi perut agar dapat bertahan hidup. Kini orientasi dari makanan tidak hanya mengenyangkan tapi juga harus lezat dan bergizi.

Sama halnya dengan pangan dan sandang, fungsi rumah sebagai tempat berlindung juga mengalami kemajuan yang sangat pesat. Perkembangan tren rumah menjadi perhatian banyak orang. Rumah dan bangunan-bangunan lain memiliki bentuk yang variatif dan ekspresif. Namun diluar penampilan, ada banyak aspek yang harus dimiliki sebuah hunian. Salah satu di antaranya adalah aspek kenyamanan. Apakah tingkat kenyamanan seseorang itu sama dengan yang lain? Kemudian apakah setiap orang itu memiliki standart tersendiri dalam menentukan batasan ”nyaman”

Oleh karena itu kami melakukan survei ke dalam masyarakat. Tentang apa yang dimaksud rumah nyaman dan mencangkup aspek apa saja rumah itu bisa dikatakan nyaman.

Berikut ini akan kami sampaikan hasil wawancara kami tentang persepsi responden terhadap rumah yang nyaman dari beberapa kalangan.

1. Menurut Nurul Hidayati (18), siswa kelas XII SMA 3 Surakarta yang memiliki rumah di sebuah perumahan daerah Bekasi, rumah yang nyaman bukanlah rumah yang mewah atau mahal harganya, tapi rumah yang bersih, rapi, dan terletak di tempat yang strategis , bukan di pinggir keramaian (misal ditepi jalan raya). Selain itu, rumah harus memiliki taman atau pepohonan, sehingga membuat udara sejuk dan nyaman ditempati. Dan ketika ditanya apakah rumahnya sudah nyaman atau belum, dia mengatakan, “Kalau menurutku, rumahku sudah lumayan nyaman karena sudah bersih,rapi dan letaknya gak dipinggir jalan raya…rumahku khan di dalam perumahan, tapi sayangnya rumahku belum ada tamannya gitu. Karena tanahnya terbatas sih….”

2. Menurut Khoirunisa (19), mahasiswi pertanian UNS, rumah yang nyaman itu memiliki struktur dan konstruksi yang kokoh sehingga tidak cepat roboh seiring berjalannya waktu. Dan ia berpendapat bahwa rumahnya itu sudah nyaman. Karena, walaupun kecil, rumahnya memiliki teras yang luas dan di halamannya terdapat pohon mangga yang rindang. Sehingga hampir tiap sore banyak orang yang bercengkerama di teras rumahnya.

3. Menurut Danar Ariyanto (18), seorang mahasiswa IHS Surakarta yang bertempat tinggal di lingkungan pedesaan di Musuk Boyolali, kriteria rumah yang nyaman adalah rumah yang bisa memadai anggota keluarga dan memiliki nilai guna yang baik di setiap sisinya. Dan ia mengatakan bahwa rumahnya yang sekarang ia tempati belum nyaman dikarenakan belum cukup aman. Ketika ditanya tentang model rumah yang diinginkan, ia menjawab, “aku pengen punya rumah kaya’ yang di Jepang itu lho. Kaya’ rumahnya Shinchan. Soalnya lucu n unik…”

4. Menurut Tri Utomo yang lebih sering dipanggil Momo (20), mahasiswa UNSA, rumah yang nyaman adalah rumah yang mencakup unsur keamanan, kenyamanan, dan kesehatan. Tidak perlu mewah asalkan bisa membuat kita kerasan dan betah didalamnya.

5. Menurut Ika Hestining Prawesti (19), Mahasiswi D3 Ekonomi akuntansi UNS, bangunan yang nyaman itu memiliki ruangan yang lengkap (dapur, KM, kamar tidur, dll) di mana semua ruangan mempunyai cukup pencahayaan, dapat melindungi dari panas/hujan. “Rumah yang sekarang aku tempati belum begitu nyaman karena terlalu banyak ventilasi. Membuat suasana menjadi dingin,” katanya sambil bercanda, “Jika terus-terusan seperti itu, lama-lama malah masuk angin,” ujarnya. (Dia baru saja pindahan rumah bulan Februari kemarin)

6. Menurut Adnez Putra (16), pelajar kelas XI SMK 3Muhamadyah Surakarta, rumahnya yang berada di Solo Baru sudah sesuai dengan keinginannya, karena sudah pas. Ada kamar mandi, WC, ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dapur, tempat buat cuci-cuci, terus kamar tidurnya 3. Dua kamar ukuran 5mx6m digunakan dirinya sendiri dan digunakan oleh adiknya. Sedangkan kamar ukuran 5mx7m buat papa dan uminya.

7. Menurut Dian Afriani (17), mahasiswi FK UMY, “Rumah adalah tempat yang paling nyaman. kalo lagi capek trus pulang ke rumah, capeknya hilang,”. Selain itu, rumah yang menarik menurutnya adalah rumah dengan tampilan luar yang minimalis, tetapi tidak minimalis untuk ruang-ruang di dalamnya. Ia lebih tertarik dengan ruang-ruang yang “gede”, warna cat tidak terlalu ramai, simpel, ventilasinya OK, dan mempunyai tanaman.

8. Menurut Fatmawati (17), mahasiswi jurusan Matematika Universitas Jambi, Rumah adalah tempat yang paling nyaman, paling enak dan kita bisa merasa tenang di dalamnya. Rumah dengan model minimalis, tidak banyak ornamen lebih terlihat cantik dan menarik. “Apalagi jika ditambah taman-taman kecil. Ruangan di dalamnya harus cukup ventilasi, dengan salah satu sudut ruang yang agak membulat / oval supaya tidak terlalu kaku,”.

9. Menurut Bapak Slamet Sasmito (59), yang bekerja di bidang wiraswasta, rumah adalah tempat berteduh agar tidak kepanasan dan kehujanan. “Rumah tampak apik apabila di bagian luarnya terdapat tanaman yang asri, dengan seekor anjjing penjaga, demi keamanan rumah,” ujar beliau. Ruang-ruang yang lebar, bersih dan dengan asesori yang indah akan membuat rumah lebih menarik. Ditambah dengan kamar-kamar yang langsung menghadap ke taman yang halamannya luas.

10. Menurut Endah (21) mahasiswi Psikologi UII, rumahku adalah istanaku. Apapun dan bagaimanapun keadaan rumah sendiri tetap terasa lebih nyaman daripada berada dirumah oranglain. Oleh karena itu, rumah yang nyaman menurut dia idealnya adalah rumah sendiri (bukan ngontrak, sewa atau sejenisnya). Karena rumah sendiri tentu kemudian harus sesuai dengan kondisi psikologis setiap orang yang ada didalamnya sebab tidak semua orang memiliki persepsi yang sama tentang rumah. Jadi, rumah yang ideal adalah rumah yang dapat memberikan kenyamanan bagi penghuninya, baik secara fisik maupun psikologis. Secara fisik tentu saja memenuhi standar kesehatan dan keamanan, seperti ruangan, tata letak,cat, ventilasi, aksesoris, dan sebagainya yang sesuai. Secara psikologis, tergantung bagaimana penghuninya dapat menciptakan rumah yang ‘sehat’ atau tidak.

11. Menurut Hery Kusbandriyo (19), mahasiswa Teknik Mesin UNS, rumah adalah tempat yang nyaman buat kita untuk melakukan seluruh kegiatan tanpa rasa malu. “Rumah yang bisa menjaga kita, belum tentu merasa nyaman dan aman. Tapi kita juga harus fight di luar rumah,” ujarnya. Selain itu, ia juga berpendapat bahwa rumah harus bisa memberi rasa nyaman. “Kerasan untuk tetap di dalamnya…”. Bila kita sudah punya rumah, berarti kita sudah nyaman, karena kita sudah memutuskan untuk berani mengambil resiko untuk mempunyai sebuah rumah sebagai tempat berteduh. Rumah dapat memberikan kenyamanan, dan sebaliknya. Tinggal kita saja, bagaimana membangun suatu keadaan dalam rumah tersebut.”

12. Menurut Ibu Dra. Sarmini Apt, Mkes (49), PNS, beliau mengatakan bahwa rumah yang nyaman adalah rumah yang memiliki halaman yang luas entah itu untuk bercocok tanam, bermain anak-anak atau bisa juga dijadikan inventaris untuk masa depan. Maksudnya inventaris masa depan adalah lahan halaman itu bisa di bangun toko atau warung. Ini di karenakan rumah yang beliau tempati di tepi jalan raya. Sehingga sangat berpotensi bila dijadikan tempat untuk investasi. Selain itu beliau juga berkata, “Rumah yang nyaman itu ya seperti rumah saya ini…. Dimana terdapat pohon jambu yang mampu membuat suasana menjadi rindang, sejuk, dan menyenangkan.”
Berikut ini adalah kesimpulan yang dapat kami ambil dari hasil wawancara terhadap beberapa responden:

Persepsi rumah bagi setiap orang berbeda-beda. Namun, pada intinya setiap orang menganggap rumah itu sebagai tempat yang paling nyaman. Setidaknya, nyaman bagi orang yang menempatinya. Kriteria nyaman bagi setiap orang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Misalnya dari sudut pandang kenyamanan, keindahan, keamanan, sosialisasi antar anggota keluarga maupun terhadap lingkungan sekitarnya. Berdasarkan hasil wawancara, kebanyakan responden mengharapkan rumah yang memiliki halaman yang luas. Karena halaman yang luas dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal. Misalnya dijadikan taman-taman sehingga rumah tampak lebih asri.



ingat cintailah lingkungan dan arsitektur... goo green ya cuingkerz
 

ITHET DJAYA. Design By: SkinCorner