Jumat, 17 September 2010

TUGAS HARIAN FISIKA BANGUNAN 1 arsitektur UGM

fisika bangunan di semester 2 aku mendapatkan nilai A alhamdulilah .... ini dia beberapa karya tulisku, buat adek atau teman2 yang ikuti mata kuliah ini yang pening kalian ONTIME dalam pengumpulan data dan tugas oke.... check it out....

Mengukur Tingkat Kenyamanan Ruang

Menggunakan Sling Termometer dan Comfort Calculator

Kamar kost saya ini berukuran 3m x 3m yang berada pada salah satu rumah dengan lokasi 7”4’58.04”S dan 110”23’04.80” pada elevation 467ft (data berdasarkan google earth). Kamar yang diukur adalah sebuah kamar kost yang terletak di Jalan Avokad E8 Klebengan, Sleman, Yogyakarta. Untuk daerah sekeliling kamar kost saya berbatasan sebelah kanan dan kiri juga kamar kost dengan bentuk dan ukuran yang sama. Depan pas udara terbuka dengan teras lebarnya 1.5 meter, belakang sudah merupakan perbatasan rumah. Rumah ini secara inti menghadap selatan tapi karena bentuknya letter U pada lantai 1 dan letter O pada lantai 2 maka setiap kamar kos berhadapan langsung dengan udara luar dan mendapatkan sinar matahari secara maksimal. Jadi kamar-kamar yang mengahadap timur akan banyak mendapat sinar matahari pagi dan kamar-kamar yang menghadap barat akan banyak mendapat sinar matahari sore. Kamar kost saya ini adalah yang menghadap timur, terletak pada lantai 2.

Dinding kamar tidur menggunakan material dinding seperti pada umumnya, yakni susunan batu bata yang diplester semen dilapisi cat tembok. Warna cat yang digunakan adalah campuran putih dan krem. Lantai kamar tidur berwarna putih dengan material keramik berukuran 30 cm x 30 cm. Plafon kamar tidur ini terletak pada ketinggian 3 m dari lantai. Pada plafon nya ditempel bolam lampu neon, sebagai sumber pencahayaannya.

100_5730.JPGKamar kost saya ini mempunyai satu buah akses (pintu) dan sebuah jendela. Pintu berukuran 80 cm x 200 cm ini bersebelahan berukuran 70 cm x 120 cm. Di atas jendela dan pintu, terdapat masing-masing 3 buah ventilasi udara berukuran 8 cm x 26 cm. letak keduanya menghadap timur dan bersebelahan. Seluruh kamar desainnya juga sama.

Untuk isi kamar kost saya terdapat 2 buah kasur untuk tidur, rak aksesoris gantung sebuah lemari pakaian berukuran sedang dari material kayu, meja belajar dan kursinya, meja kecil, rak buku yang dari kayu dan rak plastik 3 saf, serta karpet plastik. Selain itu, di dalamnya juga terdapat sebuah cermin yang digantung di dinding.

Pengukuran tingkat kenyamanan kamar dilakukan dengan sebuah percobaan menggunakan sling termometer. Alat tersebut menggunakan dua buah termometer, termometer pertama diberikan kelembapan tertentu pada ujung sensornya (diberi kapas lembap), sedangkan termometer satunya dalam keadaan biasa. Percobaan dilakukan sebanyak 4 kali (pagi, siang, sore dan malam). Setiap percobaan, alat diputar selama 30 detik. Kemudian, data yang diperoleh dari kedua termometer dicatat. Perhitungan PMV (Predicted Mean Vote) dan PPD (Precentage People Dissatisfied) dihitung menggunakan comfort calculator.

1. Berikut hasil pengukuran sling thermometer pukul 06.20 ( pagi )

2. Berikut hasil pengukuran sling thermometer pukul 14.05 ( siang )

3. Berikut hasil pengukuran sling thermometer pukul 16.35 ( sore )

4. Berikut hasil pengukuran sling thermometer pukul 22.35 ( malam)

Keterangan kalkulator termal


06.20

14.05

16.35

22.30

ta = 23.8°

( ta= suhu normal sebelum diputar)

tr = 23.8°

(temperatur radian dalam penghitungkan biasanya disamakan dengan temperatur udara)

rh = 80.4%

DBT= 26° (lembab)

WBT=23, 5°(kering)

Nilai ini di dapat setelah sling thermometer diputar dari data kurva yang ada di buku fisika bangunan edisi 2 terbitan Prasasto Sarwiko (hal 11)

vel = 0.5 m/s

(air VELOCITY kecepatan angin :keadaan itu berarti dalam keadaan tidak ada angin(hal 14)

met = 1.2

kegiatan yang sedang dilakukan saat melakukan percobaan yakni berdiri santai.(hal 18)

clo = 0.5

(0.04+0.01+0.20+0.25=0.5)

jumlah clo pakaian yang dikenakan saat melakukan percobaan (paduan ada di buku hal 19)

PMV = -0.8

PPD =18.5%

Sejuk

ta = 27°

tr = 27°

rh = 85%

DBT= 26.8°

WBT=25°

vel = 1 m/s

ada angin berasal dari hembusan wayer sehingga dapat dilihat keadaan saat itu adalah kertas dan rambut bergerak.

met = 2.9

kegiatan yang sedang dilakukan adalah menyetrika pakaian

clo = 0.3

(0.04+0.01+0.11+0.11=0.27≈0.3)

dengan keterangan shorts dan t-shirt

PMV = 2

PPD = 76.8%

Panas gerah

ta = 25.5°

tr = 25.5°

rh = 78.9%

DBT= 26°

WBT=23, 5°

vel = 0.5 m/s

dalam keadaan tidak ada angin.

met = 2

kegiatan yang sedang dilakukan adalah berdiri santai (aktivitas sedang)

clo = 0.2

(0.04+0.01+0.11+0.06= 0.22≈0.2)

PMV = 0.4

PPD = 8.3%

Sejuk

ta = 25.5°

tr = 25.5°

rh = 79.9%

DBT= 25.4°

WBT=22.3°

vel = 0.6 m/s

dalam keadaan tidak ada angin.

met = 2.4

kegiatan yang sedang dilakukan adalah berdiri melakukan kegiatan berdiri dengan melakukan aktivitas (aktivitas agak berat)

clo = 0.3

(0.04+0.01+0.09+0.20=0.34≈0.3)

PMV = 1

PPD = 26.1%

Agak hangat

Semua keterangan data diambil dari buku Fisika Bangunan 1 oleh Prasto Satwiko penerbit ANDI Yogyakarta

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa keadaan yang paling nyaman di kamar kos saya adalah pada saat sore hari, yakni pukul 16.35 wib, karena nilai PMV nya mendekati 0 dan PPD menunjukkan nilai persen yang paling kecil. Secara keseluruhan ruangan yang saya tempati ini sudah nyaman tapi hanya saja pada waktu siang hari pukul 14.05 udaranya sangat panas. Ini di sebabkan pula karena aktivitas yang saya lakukan saat itu adalah menyetrika dimana dari setrika itu sendiri juga mengeluarkan kalor. Selain itu keadaan cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini juga berpengaruh dalam kenyamanan seseorang. Dalam menghadapi cuaca yang tak menentu ini.


begitulah jika adik adik mau ngopi gak papa tapi mohon permisi dulu ya.... hentikan PLAGIATISME...........

0 komentar:

 

ITHET DJAYA. Design By: SkinCorner